Laman

Kamis, 20 April 2017

Setahun Penuh Di Tanah Australia

Arrival & Departure
Yup, gak kurang dari 365 hari alias 12 bulan, saya menetap dan bekerja di Australia - negeri kangguru dengan menggunakan Work and Holiday Visa (WHV). Di negara Oz ini hidup saya bisa dikatakan sejahtera. Karena bertempat tinggal pada lingkungan yang cukup bersih, serta mendapatkan pekerjaan yang cukup layak, juga bisa sambil liburan ke tempat-tempat yang belum pernah saya kunjungi. Masih ingat banget hari itu, tanggal 30 Maret 2016 saya bertolak melalui bandara Soekarno-Hatta Jakarta, menuju Sydney-Australia. Dengan perasaan yang bercampur aduk antara senang, sedih, bahagia, dan galau..Hhhaha..


So pasti sedih karena ninggalin orang tua & adik-adik serta teman-teman di Indonesia. Bahagia karena akan merantau ke *darat luar negeri. (*Nanti saya ceritakan kenapa saya bahagia kerja di darat luar negeri). Lalu selanjutnya galau karena saya masih bingung, kerja apa nanti saya disana?
Cusss, akhirnya saya nekat berangkat juga ke Aussie, dengan berbekal uang secukupnya (padahal mah gk tau cukupnya segimana), satu-satunya hal yang membuat saya merasa aman adalah akomodasi. Yoi, saya dapat tempat tinggal bersama dengan orang Indonesia. Akomodasi sudah saya dapatkan sebelum sampai di Sydney. Pemilik rumahnya kebetulan teman dari kawannya bapak saya.

Bekerja di pabrik
Saya datang ke Aussie tidak serta-merta langsung mendapatkan pekerjaan. Butuh waktu sambil setiap hari apply lowongan kerja lewat situs https://www.gumtree.com.au ataupun https://www.seek.com.au Ujung2nya, setelah selama 9 hari menganggur dan bergalau ria, saya dapat kerja juga di pabrik soup, melalui info dari pemilik kostnya, dia punya kawan, bosnya orang indo dari pabrik pemotongan ayam, beliau merupakan supplier ke "PT. Jewel Fine Foods". Nah, saya bekerja di PT tersebut selama 6 bulan penuh. Setelah 6 bulan, saya diharuskan mencari2 pekerjaan lain. Kira2 30 hari Sebelum masa 6 bulannya habis. Saya sudah mengajukan resign. Kebetulan partner saya yang bekerja di pabrik PT. Jewel adalah orang Indonesia juga. Dia membantu saya mencari pekerjaan yg selanjutnya. Kira-kira beberapa hari sebelum saya resign, saya mendapatkan kerja yang kedua kalinya. Namanya "Soul Origin", Merupakan pabrik juga. Saya bekerja di pabrik Soul Origin selama 1 bulan. Jadi, saran saya klo ke Aussie dan belum dapat kerja, perbanyaklah koneksi dengan teman2 disini, perbanyaklah link atau channel dengan teman2 di Aussie, jadi gk hanya melalui situs aja kita mencari kerja.

Kerja Di Darat Luar Negeri

Nah, mash inget diawal2 tulisan saya ini diatas?
Alasan kenapa saya merasa bahagia karena ini merupakan salah satu mimpi saya. Sebelum saya mengikuti program WHV ini, saya pernah bekerja di kapal pesiar selama 2 kontrak. Satu kontraknya 10 bulan. Ketika di kapal ada temen pernah tanya setelah kontrak habis nanti, mau kemana rencana selanjutnya.? Saya jawab ingin bekerja di darat luar negeri klo bisa,  di negara mana aja yang penting di darat luar negeri. Alhamdulillah, kesampaian juga memiliki pengalaman kerja di luar negeri sambil berlibur. Dengan penghasilan yang jauh lebih besar daripada sewaktu saya bekerja di kapal pesiar, kira-kira 3-4 kali lipatnya. Saya menempati Kota Sydney mulai tanggal 31 Maret 2016 - 26 November 2016, hampir 8 bulan. Karena saya mendengar mengenai visa WHV bisa 2nd year, yang telah disahkan pada tanggal 19 November 2016. Saya memutuskan untuk mencoba peruntungan dengan pindah state ke daerah Northern Territory tepatnya di Katherine. Saya bekerja di perusahaan "A&A Mango Contracting" selama 4 bulan terhitung sejak tanggal 28 November 2016-28 Maret 2017. Saya beralih dari sebelumnya buruh pabrik yang bekerjanya di indoor, menjadi petani yang bekerja di outdoor 100%. Visa WHV saya habiskan di daerah tropik ini.

Kembali ke Dunia Nyata

Masih teringat ketika itu tanggal 30 Maret 2017, saya menginjakkan kaki di tanah air tercinta Indonesia dan di jemput oleh kedua orang tua juga adik-adik. Saya merasa seperti mimpi, sedih sebenarnya ninggalin Australia. tapi ada rasa bahagia juga, dapat melepas rindu bersama dengan keluarga. Karena memang selama setahun Penuh, saya tidak pernah pulang ke Indonesia sekalipun.
Selama 3 tahun belakangan, ketika puasa di bulan ramadan maupun lebaran saya gak pernah ada di Indonesia. Ibarat kayak lagunya bang thoyib.. hhehe
Kini saya sudah di Indonesia, kembali lagi di Indonesia.. sudah sekitar 3 minggu saya di Indo. Masih galau belum bisa move on dari semua hal mengenai Australia. beberapa hari sewaktu pulang dari Aussie, Setiap kali saya bangun di pagi hari, saya selalu membayangkan ttg aussie, merasa seolah-olah hidup di Aussie yang setahun kemarin hanya sekadar Mimpi belaka. Saya melihat dan merasakan salju asli, juga seperti mimpi. Soalnya pada kenyataannya sekarang saya ada di sini, di Indonesia. Namun yang masih terasa sampai sekarang adalah hasil dari pendapatan selama bekerja di Australia..Alhamdulillah. Salah satu hasilnya saya bisa pakai untuk modal menikah. InsyaAllah..

Mau tau cerita-cerita tentang pengalaman dari temen-temen WHV yang lainnya, yuk baca blognya mereka:


Hilal Abu Dzar  Dadah Australia dan Selamat Datang Babak Berikutnya


Bernadeta Virgi  6 months and ongoing


Vania Stephanie Hosen – #Australia365Days


Felita Moria – WHV Story: See You When I See You, Straya!


Rhein Fathia – One Year Later


Efi Yanuar – Setelah WHV Mau Apa?


Made Cahyana – Mooramanna, Awal dan Akhir


Irene - Every Ending Has a New Beginning/



Semoga Bermanfaat...
My Life, My Adventure
Mari berpetualang dan travelling, tanpa ragu
Kunjungi juga Facebook saya Aldino Tanza Diningrat Miloen, follow twitter @aldinotanza serta instagram @aldinotanza. Path: @Tanza Aldino Miloen
Terima Kasih


2 komentar: