Dropdown Menu

Billionaire ads

Kamis, 23 September 2010

Jalan-Jalan ke Jogja

Tanggal 13 september 2010
Berangkat dari pramuka pukul 09.30 WIB bareng inal, naik mikrolet @Rp.2000 sampai stasiun jatinegara jam pukul 09.50 WIB, dah ketinggalan kereta..
Kereta ada lagi jam pukul 14.30 WIB.
Ntar beli tiketnya pukul 13.30 WIB
Jadi qta memutuskan wat cari masjid d sekitar stasiun, ada masjid namun masih dikunci coz zuhur masih cukup lama..
Qta memutuskan cari mushalla terdekat, ada diseberang stasiun, masuk kedalam gang, nama mushallanya Al-hidayah, letaknya disebelah sekolah SD, ada ddlm gang,
Beli tiket kereta seharga @Rp.3.000, jam 1.30pm, sambil tgu kereta tiba, qta k alfa mart yang d seberang stasiun beli okky jelly drink @Rp.1.000..
Akhirnya kereta datang pukul 2.30pm..
menyusuri stasiun demi stasiun, mulai dari stasiun Jatinegara, klender lama, klender baru, cakung, kranji, bekasi, tambun, cibitung, cikarang, kedung gede, krawang, klari, kosambi, dawuan, cikampek, cibungur, sadang, purwakarta..
Sampai di purwakarta pukul 5.00 pm,
Dari stasiun purwakarta naik angkot 04 seharga @2.000, menuju terminal ciganea, coz dijemput sm temannya inal dari sana..
Dari Ciganea, lanjut menuju Cilalawak naik motor bareng temennya inal, naik motor bertigaan..
rumahnya lewati waduk jati luhur, lewatin parabola2 Indosat, sampailah juga di cilalawak, disana disuguhi lauk ikan mas dari waduk jati luhur, jadi bersih2 dan segar2 ikan2 gorengnya..
kami melakukan kegiatan sholat dimasjid, didekat rumah ajat, baik maghrib maupun isya.
Setelah sholat isya, kami mampir k warung beli obat flu coz dingin Rp.1.000
Kemudian, ngobrol2 bareng temennya inal d dpn rumahnya, coz didalam rumah lagi ada tamu bapaknya ajat..
Kemudian nonton tivi lalu tidur.
Tanggal 14 september 2010
Pukul 05.30 WIB kami sudah terjaga, lalu sholat subuh dimasjid dekat rumahnya ajat.
Setelah itu qta2 mandi bersih2, kami disuguhkan kopi,
Setelah itu sarapan dengan indomie goreng + nasi putihnya..
Lalu nonton tivi sambil main rubik, coz temennya inal tampak menyukai rubik yang kami bawa..
Sebelum berangkat kami berikan sebuah rubik untuk kenang2an, kemudian kami pamitan dengan orng tuanya ajat, sekitar jam 09.30an kami pulang, kami diantar oleh ajat keluar gang menuju jalur angkot o4 warna kuning, setelah menunggu sekitar 15 menit akhirnya tiba angkot 09, lalu kami berpisah dengan mengucapkan salam perpisahan disertai terimakasih karena telah dilayani dengan baik..
Diangkot, inal duduk didpan, aq berdiri gantungan, coz angkot penuh..
Sekitar 10 menit berdiri, akhirnya ada yang turun, jadi aq bisa duduk, kebetulan yang turun penumpang depan, jadi aq bisa duduk sebelahan dengan inal..
kami turun di jalan sasak besi, kami bayar angkot @Rp. 3.000, kami ingin melanjutkan perjalanan menuju bandung..
Sambil menunggu bus tiba, pada pukul 10.30am, aq beli pulsa elektrik terlebih dahulu, pulsa tri Rp.32.000, pulsa smart Rp. 12.000...
Tak lama berselang, sekitar 10 menitan, datanglah bus patas ekonomi bernama prima jasa, kami naik bus dengan tarif @Rp.16.000,,
Kami naik bus, melewati tol cipularang lalu sampailah kami di bandung, berhenti di terminal leuwi panjang..
Dari terminal, kami lanjut naik bis damri ekonomi AC menuju alun2 dengan tarif @Rp. 3.000, kami turun dialun2 dan kami menuju masjid raya bandung..
Didepan masjid ada banyak penjual kaki lima, dan pedagang makanan juga, lalu kami menyempatkan diri untuk makan siang, jam menunjukkan kira2 pukul 13.00pm..
Kami beli nasi goreng seharga @Rp.8.000 klo tak pakai telur.
Kemudian setelah makan siang kami istirahat, tak lupa kami sholat zuhur terlebih dahulu di masjid raya bandung..
Kemudian selepas sholat, kami istirahat didalam masjid, sambil tertidur hingga terjaga kembali pada saat azan ashar, lalu kami sholat ashar
Setelah shalat ashar, kami bergegas keluar untuk berjalan2, kami keluar masjid sekitar pukul 15.50pm.
Kami berjalan kaki menuju pasar baru yang terletak dijalan otista.
Di pasar baru Inal beli kaos seharga @15 ribu rupiah di depan toko pelitajaya, jl. Otista 106, bandung sedangkan aku tidak membelinya.
Lalu kami memasuki toko2 busana guna mencari sweater titipan irfan, beraneka ragam harga yang kami ketahui yang ditawarkan disana, dari mulai sweater yang seharga Rp.49.500 - Rp. 110.000.
Akhirnya aq beli sweater di Victoria Busana merknya D'One, titipan irfan @Rp. Rp.75.000.
Setelah beli pakaian, kami mampir di salah satu pedagang jajanan yang terletak di pinggiran jalan otto iskandar dinata, kami beli batagor @Rp.6.000,
Selesai jajan batagor, lalu kami kembali ke masjid raya bandung sekitar pukul 06.00pm.
Pas waktunya azan, kami sudah berada di d depan masjid, lalu kami sholat maghrib terlebih dahulu,
Selepas maghrib kami berunding maw nginep dimana..
Lalu kami memutuskan untuk nginep dimasjid raya ini, kami masukkan pakaian2 kotor serta barang yang tidak terlalu berharga kedalam plastik, termasuk sepatu kami, guna dititipkan ke bagian penitipan barang..
Ternyata ada kawanan backpacker dari semarang yang berniat juga nginep dimasjid yang bertanya ke penjaga penitipan barang, bahwasanya tidak diperkenankan menitip barang sampai subuh..
akhirnya kami memutar haluan, dari semula berniat menginap didalam masjid, sampai akhirnya kami memutuskan untuk langsung berangkat ke jogja malam ini juga..
setelah kami bertanya kepada salah satu pejalan kaki disekitar masjid kira2 pada waktu itu pukul 08.05pm, bahwasanya ada 2 stasiun kereta yang ditunjuk oleh bapak pejalan kaki tsb, yaitu stasiun bandung dan stasiun kiara condong, di stasiun bandung tarif keretanya cenderung agak mahal, karena terdiri dari kereta2 bisnis, eksekutif dsb. Untuk tarif yang lebih murah beliau menyarankan qta untuk naik dari stasiun kiara condong saja ketimbang stasiun bandung, coz stasiun kiara condong, meliputi kereta2 ekonomi..
Kami langsung bergegas ke stasiun kiara condong, kami disarankan naik angkot merah menuju binong, yang mana akan bisa langsung turun di stasiun kiara condong seharga @ Rp. 3000.
Di stasiun kami langsung ke tempat loket karcis, dia memberitahukan bahwa kami ketinggalan kereta, ternyata kereta menuju jogja baru saja berangkat, memang..ketika kami tiba distasiun sekitar pukul 08.50pm tadi, ada kereta yang baru maw berangkat, kami tak mengira ternyata kereta tersebut kereta yang menuju ke tujuan kami, yaitu yogya..
Dengan langkah gontai, kamipun melangkah keluar stasiun, kami mencari mushalla di perumahan2 sekitar stasiun..
setelah bertanya kepada warga sekitar, kami tiba di suatu mushalla dimana mushalla tersebut terkunci gembok dari luar..
Kami bertanya pada warga disekitar mushalla, ternyata mushalla tersebut sudah dikunci apabila pada malam hari..
Kamipun tak tahu harus tidur dimana lagi..
akhirnya kami balik k stasiun, niat kami ingin tidur di stasiun saja..
Namun didepan stasiun ada pedagang bubur ayam, inal sudah lapar dan aq pun demikian..
Kami memutuskan untuk makan bubur ayam terlebih dahulu @Rp. 5.000..
inal sempat bertanya kepada sang pedagang bubur tsb, mengenai tempat adakah tempat menginap di sekitar stasiun, karena kami tengah ketinggalan kereta, dan ada lagi kereta tujuan jogja pukul 06.00am..
Kemudian sang pedagang menjawab dan menyarankan kami untuk naik kereta terakhir saja, yang mana akan ada lagi jam 11.05pm, memang kereta terakhir tersebut tidak menuju jogja secara langsung, melainkan menuju ke Kutoarjo, akan tetapi kami bisa bermalam dikereta, ujarnya. Kami bisa menyambung perjalanan dari Kutoarjo menuju jogja, kata sang pedagang..
Petualangan baru dimulai, kami bergegas beli karcis seharga @Rp.19.500 menuju Kutoarjo, perjalanan kereta dimulai kembali pada pukul 11.05pm..








Tanggal 15 september 2010

Dikereta kami tertidur lumayan pulas, namun ditengah perjalanan dan ditengah terlelapnya para penumpang, ada berita tidak sedap, yaitu beberapa penumpang digerbong kami ada yang kemalingan.
Kejadiannya sekitar pukul 01.00am di stasiun cipeundeuy-jawa barat, kereta berhenti distasiun tersebut hanya sekitar 2 menit saja, namun penumpang sudah ada yang kemalingan handphone..
Aq curiga dengan penumpang2 yang baru naik dan mondar-mandir tadi, ada sekitar 4 penumpang digerbong kami yang masuk hanya 2 menit, lalu keluar lagi, dan juga kami curiga dengan pedagang2 tahu yang sempat berhenti dan menaruh barang dagangannya di tempat duduk kami, seolah2 pedagang tahu tersebut menghalangi pandangan kami..
Posisinya aq sedang rebahan dibangku, dan inal sedang duduk..
Betapa cepatnya maling tersebut..
Akhirnya, kami lebih waspada, di setiap pemberhentian antar stasiun, kami sering terjaga dari tidur, karena khawatir akan barang bawaan kami..
Stsiun demi stasiun telah dilalui kebumen pun kami lalui, akhirnya kami sampai di kutoharjo, kami mampir di rumah makan mekar sari @Rp.6.000, di seberang posko polisi terminal..
Setelah itu kami istirahat dimasjid guna mandi dan bersih2..
Lalu kami kembali ke stasiun kutoarjo. Distasiun kami nda dapat karcis, coz loket baru buka jam 4.00pm,
Kami bertanya kepada warga sekitar bahwa naik bis juga bisa, naik dari terminal aja..
Karena kami sudah tak sabar menunggu loket kereta sampai sore, akhirnya kami memutuskan naik bis,,
Kami ke terminal kutoarjo, lalu nunggu bis, akhirnya ada bis tujuan jogja, kami asal naik saja, tidak tanya tentang tarif,
ternyata benar saja dugaan aq, kami salah naik bis, nama bisnya Usaha Jaya, ternyata bis yang kami tumpangi adalah bis antar kota antar propinsi, jadi pantas saja tarifnya pun agak mahal, yaitu: @30.000.
Alhamdulillah, akhirnya pada pukul 12.00pm kami tiba di jogja, kami lalu langsung mencari mushalla di pomp bensin sekitar terminal,,
Selepas shalat zuhur kami bingung maw tinggal dimana, akhirnya kami berjalan kaki menuju kota, diseberang kami berniat naik angkot, namun baru saja menyebrang, kami sudah melewati rumah makan, inal dah lapar dan aq pun demikian, jadinya kami memutuskan untuk singgah beberapa saat..
Disana kami makan lotek @Rp.5.000 sudah termasuk es jeruk.
Sambil ngobrol2 sama inal tentang tempat bermalam,,
Kamipun bertanya kepada sang ibu penjual mengenai letak penginapan yang agak murah..
Akhirnya sang ibu memberitahukan berbagai alternatif, kami coba telusuri hingga masuk gang,
secara tidak sengaja kami mendapatkan ada rumah disertai dengan sebuah mushalla didalamnya, lalu kami mencoba masuk kedalam, ternyata ada bapak bertubuh gempal yang bernama bapak Sutopo, kamipun bertanya adakah losmen untuk kami tinggal dalam beberapa hari..
Sang bapak menginformasikan ada, Pak Sutopolah yang merupakan jalan pembuka wat kami untuk menetap selama 2 malam, rumah adiknya yang saat ini kosong adalah salah satu kunci untuk kami dapat menetap, (padahal akhirnya kami juga tidak tinggal dirumah kosong itu, melainkan tinggal di mushalla), untuk itu kami diperkenankan menunggu saja, coz adiknya belum pulang dari kerjanya..
adiknyalah yang memiliki rumah kost yang sedang kosong..
Kamipun diperkenankan untuk menunggu didalam mushalla..
Sambil rebahan, tak lama berselang, sang bapak yang bertubuh gempal pergi keluar dengan mengendarai sepeda motornya(hingga kepulangan kami, pak Sutopo yang bertumbuh gempal itu tak pernah kami lihat lagi keberadaanya,, kata pak susilo, pak sutopo tidak pulang dikarenakan ada acara keluarga yang diharuskan untuk tidak pulang)..
Kamipun akhirnya tertidur pulas setelah sholat isya dan cuci muka,
Sekitar pukul 04.pm kami terlelap,,
Tak terasa 2 jam sudah kami terlelap, hingga bangun bertepatan dengan azan maghrib yang terdengar dari masjid sekitar..
Tak lama kemudian ada seorang pria muda (beliau adalah pak. Setyo) masuk ke dalam mushalla untuk mengumandangkan adzan, beliau bertanya mengenai asal usul kami
kemudian ba'da shalat, ada seorang makmum masjid pria paruh baya(beliau adalah pak Susilo), yang juga bertanya tentang asal dan usul aq, aq ceritakan hal2 tersebut, kemudian beliau menyarankan saya untuk memohon ijin dengan yang memiliki mushalla ini, yang mana pemilik mushalla tidak lain dan tidak bukan yaitu: imam sewaktu shalat maghrib tadi..
Kami berkenalan dgn pemilik mushalla, beliau bernama Susilo, beliau amat ramah dan terbuka, beliau mengizinkan kami u/ menempati mushallanya ,,
selepas shalat isya kamipun memohon izin untuk pergi mencari makanan diluar..
Kami berjalan kaki menyusuri pasar induk giwangan, lalu kami berjalan sekitar giwangan, imogiri, umbulharjo..
Dipinggir jalan ada nasi kucing, kami makan nasi kucing @3.000 (2 bungkus + tempe)..
Kami kembali ke mushalla tempat dimana kami singgah sebelumnya,Kami istirahat hingga subuh,,
Tanggal 16 september 2010
Pukul 4.05am, Pak setyo adik dari pak susilo(pemilik mushalla), membuka pintu mushalla, kamipun terbangun, beliau menyalakan lampu, dan menyalakan rekaman pengajian sebelum azan subuh,
selepas shalat subuh kami mandi dan bersih2 kami izin pergi
Makan kupat tahu@Rp.4000, berangkat jalan2 naik trans jogja @Rp.3.000 kira2 pukul 7.40am
Mampir ke malioboro,

Makan nasi angkring(nasi kucing) @2500(termasuk risol), kami melihat – lihat jajanan pedagang kaki lima di sana, dan membeli oleh – oleh :
Beli bakpia pathok Rp. 30.000 (@10.000), beli lanting @10.000, beli brem @5.000, beli gantungan kunci Rp. 9.000 (@3.000), gelang kayu Rp. 14.000 (@7.000), cincin berbahan monel (anti karat) @ Rp. 7.000,
balik kembali ke mushalla, ketempat kediaman bapak susilo, pria yang memberikan kami tempat tinggal, beliau sangat baik hati, kami naik kendaraan via trans jogja @ Rp. 3000.
sebelum sampai di mushalla, makan nasi angkring Rp. 3.000 (nasi 2 bungkus + tempe 2),,

sesampainya di mushalla kira2 pukul 7.30pm, kami beres2 dan bersih2, kemudian shalat isya, lalu istirahat dimalam hari,,






Tanggal 17 september 2010
Kegiatan diawali dengan bapak setyo yang seperti biasa, membuka pintu mushalla, menyalakan lampu, menyalakan rekaman pengajian sebelum shalat subuh,,
Lalu selepas subuh kami mandi, beres2, dan bersiap2 untuk pulang ke jakarta,
Kemudian kami pamitan kepada bpk. Susilo dan Bpk. Setyo, saling tukar-menukar no HP, dan tak lupa kami berikan ala kadarnya yaitu 2 bungkus bakpia pathok sebagai ucapan rasa terima kasih kami kepada pak Susilo dan Pak Setyo yang telah berbaik hati memberikan tempat menginap serta tiap pagi memberikan kami air minum serta makanan2 kecil,,
Kami takkan pernah lupa akan kebaikan mereka, 2 malam kami dijogja, 2 malam pula kami tinggal di mushalla Pak Susilo,,
Kami juga tak kan lupa akan kebaikan bpk. Sutopo, yang telah membukakan kami jalan untuk kami hingga kami dapat bertemu dengan kedua adiknya: yaitu pak Susilo, dan yang termuda dari mereka yaitu Pak Setyo,,
Kamipun berangkat menuju terminal giwangan, sebelum ke terminal, kami menyempatkan diri untuk sarapan, kami beli nasi angkringan lagi, karena memang nasi angkringan sangat murah @ Rp. 2.500, jadi merupakan salah satu alasan kami untuk sering makan nasi angkringan,,
Setelah sarapan, kami bergegas ke terminal giwangan, sekitar pukul 7.10am kami naik bis trans Jogja @ Rp. 3000, menuju stasiun Lempuyangan,,
Di stasiun ternyata amat ramai, berhubung masih suasana lebaran, jadi arus balik pun masih terasa, padahal lebaran sudah berlalu 17 hari yang lalu, namun arus balik ke jakarta masih padat di stasiun lempuyangan ini,,
makan siang di depan stasiun lempuyangan Rp.7.000, beli karcis dari stasiun lempuyangan menuju jakarta @Rp.35.000, kami bertemu dengan seseorang bernama yusuf, pertemuan kami dengannya diawali melalui antrian loket karcis di stasiun, dikarenakan ada yang menyelak antrian dari yusuf, akhirnya kami memutuskan untuk membeli tiket sekaligus 3, karena seharusnya yusuf ada di depan aq, namun karena security menyuruhnya untuk mundur 2 baris dibelakang kami, dikarenakan yusuf mengantrinya agak keluar jalur, jadinya demikian, kami beli tiket, tak disangka, petugas loketnya hanya memberikan selembar karcis yang bertuliskan "berlaku untuk 3 orang", jadi kami terpaksa harus menyatu hingga stasiun Jatinegara, padahal yusuf turunnya di stasiun senen,
Setelah itu kami menunggu kereta tiba, sesampainya di kereta, amat penuh dengan penumpangnya, kami
berdiri tidak kurang dari 7 jam dan 35 menit, dengan duduk hanya beberapa detik saja, itupun karena yang seharusnya duduk sedang ketoilet, jadi kami menyempatkan duduk sebentar, alias istirahat cuma beberapa detik saja, kemudian duduk yang sebenarnya selama 3 jam dan 30 menit, jadi total perjalanan sekitar 11 jam dari (stasiun Lempuyangan - Jogja menuju stasiun Jatinegara - Jakarta), sesampainya di Jatinegara, kami berpisah dengan Yusuf, karena ia ingin melanjutkan perjalanan menuju stasiun senen, kami berikan karcisnya untuk dia, khawatir ada pemeriksaan karcis di stasiun senen, kamipun berjalan kaki lewat rel menuju keluar, disamping lebih dekat menuju M35, juga guna menghindari penjaga karcis dipintu keluar stasiun,,
Tanggal 18 september 2010
Oiya, kami keluar dari kereta sudah sekitar pukul 1.50am, jadi sudah pagi dini hari, pantas saja di kawasan stasiun sudah tidak ada mikrolet M35 lagi, yang tersisa hanya ojek motor dan segelintir bajaj yang melintas, rencana kami untuk pulang naik mikroletpun harus pupus, kami merasa lapar, jadi kami memutuskan untuk membeli makanan, aq nasi goreng @Rp.7.000, dan inal mie rebus, setelah makan kami menawar bajaj yang melintas, kami kira naik bajaj tarifnya sekitar 5.000 - 6.000, ternyata supir bajajnya membuka harga senilai Rp.15.000, kami tak menyangka akan hal tsb, padahal jarak antara stasiun Jatinegara ke rumah aq, yaitu kawasan komplek kehakiman, pramuka tidak terlalu jauh,,
Kami tidak jadi naik Bajaj, kami memutuskan untuk berjalan kaki, padahal kalau jalan kaki lumayan jauh, apalagi keadaan sedang lelah akibat perjalanan jauh,,
Kawan, kami jalan kaki sekitar 35 menit, padahal sebelumnya tadi harus berdiri dikereta, harus berjalan kaki pula, ditambah lagi beban yang kami pikul diransel maupun yang dijinjing sekitar 15-18 kilogram, aq melihat wajahnya Inal yang tampak lelah, aq pun apabila bercermin pasti tampak lelah juga,,
Ditengah perjalanan berjalan kaki, sesekali Inal aq ajak ngobrol biar melupakan lelahnya sejenak,,
Akhirnya syukur Alhamdulillah kami tiba dirumahku dengan selamat. Kami istirahat dan tidur dengan pulas dirumahku dan inal menginap semalaman dirumahku sebelum ia pulang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar